<![CDATA[Atraksi Wisata yang merupakan point of interest (POI) harus ditunjang dengan fasilitas wisata yang berkualitas contohnya hotel, fasilitas makan dan minum, cenderamata, fasilitas hiburan, kesehatan dan lain-lain serta ditunjang dengan aksesibilitas yang memudahkan wisatawan untuk berkunjung ke sebuah DTW. Cenderamata dan makanan khas merupakan salah satu sarana promosi yang efektif bagi sebuah destinasi wisata karena umumnya cenderamata dan makanan merupakan produk khas atau asli sebuah destinasi wisata. Kenyataan yang terjadi, banyak daerah yang awalnya dikenal dengan keunikan dan kekhasan produk cenderamata, akhirnya menjadi daya tarik bagi wisatawan dan berkembang menjadi atraksi wisata. Metode penelitian yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah sequential exploratory design, yaitu metode kualitatif dan selanjutnya dilengkapi dengan metode kuantitatif. Hasil penelitian : wisatawan berkunjung ke Cirebon, menyukai produk hasil pertanian, yang paling diminati adalah mangga gedong (28%), kemudian tape ketan hijau (21%) dan sirup/jeruk nipis peras (15%). Umumnya wisatawan memilih kerupuk sebagai buah tangan yang berbahan dasar hasil laut (60%), kemudian ikan asin (19%) dan terasi (19%). Makanan khas Kota Cirebon yang paling diminati adalah empal gentong (41%), nasi jamblang (35%) dan nasi lengko (12%). Produk cenderamata khas Kota Cirebon yang paling diminati adalah kain/baju batik (58%), kerajinan batik (28%) dan kerajinan tangan rotan (14%). Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk cenderamatadan makanan khas adalah faktor budaya hidup, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Hasil akhir penelitian ini berupa rekomendasi peningkatan kualitas produk cenderamata dan makanan khas Kota Cirebon.]]>
